Sudden Trip to South Korea (Part 2) : Here's The Adventure!

10:50 PM


Yang namanya mau liburan tuh rasanya excited banget ya, bisa-bisa sampe ga konsen untuk kerja dan cepet-cepet pengen hari H liburan. Ga kerasa banget setelah 2 bulan persiapan, mulai dari pembuatan visa, meeting untuk menyusun itinerary, hingga akhirnya packing, this is it! Three girls were going to adventure Seoul!

Saya, Sri dan Melinda sepakat untuk explore Seoul saja selama 6 hari 5 malam, karena setelah googling, banyak sekali tempat-tempat di Seoul yang dikunjungi. Plus, di tengah persiapan, salah satu personel kami ternyata positif hamil. Hahaha! Jadi kami consider untuk keliling Seoul saja supaya ga terlalu cape dan buang waktu perjalanan.

** Day 1 **
Bukchon Hanok Village
Samcheong Dong Street Café

Mendarat di Incheon International Airport sekitar jam 8.30 waktu Seoul, dengan santai belum mandi kami happy sekali sampai terbengong-bengong melihat bandara ini, sangat luas dengan desain yang modern, lengkap dengan banyak toko souvenir, bahkan termasuk beauty store seperti Etude House dan Skin Food. Kemudian kami membeli kartu T-money yang bisa digunakan untuk subway dan belanja di supermarket sebagai alat pembayaran pengganti uang cash. Banyak pilihan gambar yang lucu-lucu, apalagi buat pecinta karakter Line, pasti bingung milihnya deh karena gemes-gemes.

Perjalanan ke apartemen akhirnya kami pilih dengan menggunakan kereta. Letak apartemen kami di daerah Dongdaemun-gu sudah kami booking di Airbnb sebelumnya. Agak effort karena kami membawa koper yang cukup berat, dan harus mencari-cari line subway menuju apartemen. Akhirnya sekitar 2,5 jam perjalanan kami dari bandara sampai di apartemen. Sesampai disana, kami sudah punya password untuk masuk ke dalam kamar. Seluruh pintu masuk rumah-rumah di Korea pasti menggunakan automatic lock door yang dilengkapi dengan password

JRENG JREEENG. Anehnya kami ga bisa masuk, padahal sudah tekan password sudah benar. Kami sempat kebingungan dan sudah 2x mencoba, takutnya pas yang ke 3 kalo salah masukkan password lagi, bisa di block. Hingga akhirnya Melinda iseng mencoba pencet bintang dan ternyata benar! Jadi, jika kamu memiliki password tapi hanya diinfo berupa angka, harus diawali dan diakhir dengan tanda bintang (*) ya.

Leha-leha, mandi, dan makan siang, kami berlanjut ke Buckhon Hanok Village. Disana sebenarnya seperti pemukiman penduduk biasa, tapi menariknya, rumah penduduk disini sangat khas dengan rumah tradisional Korea. Seiring dengan bagusnya spot yang bisa buat foto-foto, tempat ini lama kelamaan jadi tempat wisata yang menarik. Rumahnya sudah khas, ditambah dengan tersedianya toko yang bisa menyewa pakaian tradisional Korea, Hanbok. Jadi makin merasakan suasana tradisional Korea banget deh. Untungnya kami masih punya waktu sekitar 2 jam untuk sewa hanbok, bagusnya sih memang agak pagian, karena rata-rata sewa hanbok tersedia mulai dari jam 8 pagi hingga 6 sore. Tapi di area ini jangan terlalu berisik, karena ya ini pemukiman penduduk, jadi kalo berisik bisa mengganggu keseharian penduduk disana. 

Kawasan Bukchon Hanok Village sebenarnya juga dekat dengan Gyeongbokgung Palace, tapi karena sudah agak malam, jadi ga sempat kesana. Area Bukchon ini juga dekat dengan area Samcheong Dong Street Cafe. Nah disini banyak banget tempat nongkrong cafe yang bagus-bagus dan menarik, lengkap juga dengan toko souvenir dan jajanan pasar. Kalo ada nemu jajanan pasar Topokki disana, WAJIB BANGET. Awalnya juga aku ga expect seenak itu, tapi ternyata enak banget! Kenyalnya enak dan bumbunya pedas bikin nagih. Beda deh sama yang dijual di Jakarta. Buat yang pecinta green tea, wajib juga datang ke Osulloc Cafe yang menyediakan makanan, minuman, bahkan skin care serba green tea.
Melinda, Sri, Me - Touchdown Incheon International Airport

Pork Katsu, asli enak dan gede banget!

Sewa Hanbok, lengkap dengan tas dan aksesoris

For Green Tea lovers, it's a must!

Enak parah!


** Day 2**
Namsan Seoul Tower
Myeongdong
Gwangjang Market


Rencana hari kedua kali ini berkunjung ke Namsan Seoul Tower yang merupakan icon dari kota Seoul. Pastilah ya setiap kota atau Negara tertentu punya ciri khas berupa tower menarik yang patut dikunjungi. Oh ya, sebelum memulai hari, sarapan dulu. Kudu cobain yang namanya Egg Bun. Bagian bawahnya bolu lembut dan berlapis telur di atasnya, kemudian di kukus, beuh pas banget makan di cuaca sejuk dingin! Kenyang, sehat, dan murah meriah! Cuma KRW 1,000 bisa kenyang sampai siang. 

Balik lagi soal Namsan Seoul Tower, cara untuk kesana bisa 2 cara, naik bus, atau dengan cable car. Karena mau cara yang berbeda, jadi nyoba naik cable car, sekalian menikmati pemandangan Seoul dari atas. Cuaca cerah, pemandangan clear, bikin kami makin excited sewaktu naik cable car. Disana terkenal sekali dengan area gembok cinta, bisa beli disana, bisa juga dibawa dari rumah. Ga cuma pasangan lho, sahabat, keluarga bisa 'iseng' mengikat janji dengan gembok dengan harapan hubungannya selalu terikat tanpa terputus. Amiiiinnn...

Setelah asik jalan-jalan ke Namsan Seoul Tower, berlanjut dengan agenda belanja. Yeay! Sudah tahu dong ya kalo yang mau borong skin care dan make up seperti produk Etude, Innisfree, Skin Food, The Face Shop, The Saem, Holika Holika, Tony Moly, dan masih buanyaakkk lagi, Myeongdong pusatnya. Bahkan di malam terakhir sebelum pulang ke Jakarta, kami sempat balik lagi ke Myeongdong untuk beli oleh-oleh sampai jam 11 malam, masih ramai pengunjung! Karena uda keasikan belanja, aku sampai lupa mendokumentasikan suasana Myeongdong :D

Belanja sudah puas selama setengah hari dan 'mabok' karena keramaian di Myeongdong, kami lanjut makan malam di Gwangjang Market. Disini sebenarnya tempatnya lebih ke pasar malam yang banyak sekali menjual makanan dan jajanan khas Korea, yang pasti harganya terjangkau daripada restoran. Range harganya berkisar KRW 1,000 - 5,000.

Egg Bun. Enak banget dimakan pas lagi cuaca dingin












** Day 3**
Ihwa Mural Village
Ewha Women University
Dongdaemun Design Plaza (DDP)

Korea Selatan memang terkenal dengan keunikan desain dan art. Saya pun terkagum-kagum dengan seni disini, salah satunya di area Ihwa Mural. Bisa dibilang ini adalah areanya para pekerja seni. Jangan lupa untuk bawa kamera atau standby baterai kamera handphone kamu, karena banyak sekali spot foto yang menarik dengan trik yang unik, ya seperti Trick Eye Museum, tapi ini versi di jalanan. Bagian pagar, dinding rumah, pintu rumah orang pun bisa kita jadikan tempat foto unik. Selain itu juga banyak sekali menjual souvenir yang unik dan menarik. Ada satu momen dimana saya sedang merekam iseng barang dagangannya, tapi ditegur dengan penjualnya (sambil ngomong bahasa Korea yang ga ngerti *^+#$#%^%$). Ternyata ada beberapa pernjual yang ga suka hasil produk souvenirnya difoto, mungkin sih karena takut ditiru. Nah, buat kamu yang rencananya bawa orang tua, sebaiknya sih menghindari kunjungan ke Ihwa Mural ini, karena banyak sekali jalanan yang menanjak dan banyak anak tangga yang cukup curam. 

Setelah pagi harinya kita main-main di Ihwa Mural, berlanjut ke kampus khusus wanita yang desainnya juga ga kalah menarik dan fotojenik abis. Ewha Women University ternyata salah satu kampus wanita yang bergengsi di Korea Selatan. Selain itu, kampus ini juga terdapat area taman yang sangat luas (saking luasnya, lumayan cape juga jalannya), dan taman ini dibuka untuk umum. Makanya banyak banget yang foto-foto, bahkan foto prewedding. Di dekat kampus juga banyak restoran kecil yang menarik disini, dan karena dekat dengan kampus, biasanya harga makanannya lebih affordable sesuai kantong mahasiswa. Bahkan di belakang kampus Ewha ini banyak juga toko seperti pakaian, kaos kaki, topi, bunga, dan masih banyak lagi. Jadi bisa belanja lagi deh!

Menjelang malam kemudian kami lanjut ke salah satu tempat exhibition terbesar di Korea, Dongdaemun Design Plaza (DDP). Ya bisa dibilang ini adalah 'JCC'-nya Seoul. Di hari ketiga ini memang bisa dibilang harinya art deh. Kalo tadi di Ihwa Mural mungkin kebanyakan yang tinggal adanya warga penduduk yang sudah cukup berumur, di DDP ini bisa dibilang justru para pekerja seni anak muda berkumpul disini. Di tempat ini banyak sekali menjual produk hasil dari karya anak muda di Seoul, lengkap juga dengan bazaar makanan dan 'pasar kaget' yang juga menjual produk-produk lucu. Sayangnya aku ga berani foto-foto di area dalam exhibition karena orang-orang sana ga ada satupun yang mengeluarkan kamera dan foto-foto. Seru banget deh. Ga lupa foto-foto gedungnya juga pastinya, karena gedungnya super keren, mirip-mirip luar angkasa gitu deh.




Buat yang doyan susu, ASLIK ENAK BANGET








Ewha Women University - bagian taman

Dongdaemun Design Plaza



** Day 4**
Insadong
Lotte Mall
Jimjilbang on Dragon Hill Spa

Kalo ke Seoul itu memang sepertinya tiada hari tanpa belanja hahaha! Banyak banget tempat yang menjual produk souvenir lucu-lucu. Nah kalo ingin mencari oleh-oleh yang harganya cukup affordable dan otentik dengan Korea, seperti sendok, sumpit, mangkok dan tempat makan dari besi khas Korea, magnet, aksesoris, tas. Ada juga area yang bisa dibilang lebih 'anak muda' dengan menjual produk yang super lucu dan kreatif. Mata kita dimanja banget dengan produk Korea Selatan yang unik. 


Siang harinya kita belanja oleh-oleh makanan di Lotte World. Mall ini cukup besar, lengkap dengan department store dan supermarket. Tapi produk fashion disana sih menurutku cukup mahal, berkisar KRW 50,000 bahkan lebih. Karena tujuannya mencari snack dan bumbu, kita mampir ke Lotte Mart yang letaknya di bawah.


Sudah cape jalan setelah 4 hari, kita leha-leha sejenak sekaligus merawat kulit kita. Metode Jimjilbang ini terkenal di Korea dan identik dengan sauna dan massage, karena dipercaya baik untuk kesehatan seperti cara kerja organ yang lebih baik, membuat kulit kita semakin awet muda dan kencang, menhilangkan stress dan insomnia, dan peredaran darah makin lancar. Kebanyakan tempat Jimjilbang ini buka 24 jam. Yang cukup terkenal dan mudah dijangkau dengan subway adalah Dragon Hill Spa. Range harga berkisar KRW 10,000 - 20,000, tergantung fasilitas apa yang ingin diambil. Ada juga yang paket untuk couple dan keluarga. Areanya juga terpisah khusus antara wanita dengan pria. Ekstremnya, di satu area khusus berendam, dilarang pakai baju. Telanjang tanpa sehelai benang pun. Sambil sauna atau berendam, enaknya minum Shikye, air beras dingin ala Korea. Bedeh! Felt relax! Otot yang tegang karena abis berjalan jauh langsung mereda seketika.






** Day 5**
Nami Island

Hari terakhir kami sisakan untuk pergi ke area yang sedikit jauh. Kami pun berusaha bangun lebih pagi dari biasanya, jam 8 pagi kami sudah ready dan sarapan. Karena letaknya yang agak jauh, kereta yang dilewati juga kereta khusus jarak jauh, istilahnya ITX. Kalo di cek di aplikasi Kakao Metro, banyak sekali stasiun subway yang juga dilewati kereta ITX. Sehari sebelumnya kami memesan tiket ITX via onlineKami berangkat dari stasiun Cheongyangni karena terdekat dengan area apartemen kami yang letaknya dekat dengan stasiun Sinseol-dong. Dari Cheongyangni kemudian disambung ITX dan turun di Gapyeong.

Flashback sedikit tentang kereta ITX yang perlu saya sharing. Jadi kereta ini sedikit berbeda dari subway umumnya, kereta ITX ini juga punya seat masing-masing nama pemesan. Ya ibaratnya kalo kita mau pergi dari Jakarta ke Jogja, kudu pesan tiket via KAI dan mendapat nomor kursi. Saat memesan tiket ITX secara online, kami ga 'ngeh' kalo nomor booking yang kita dapatkan sewaktu pemesanan online tersebut harus diinfokan lagi ke loket untuk kemudian ditukarkan dengan karcis dan bisa tahu nomor kursi. Alhasil, karena kita ga kembali ke loket, kami ga ada tempat duduk. Jadi harus tahan berdiri deh selama kurang lebih setengah jam perjalanan haha! Kami pun baru sadar hal ini karena selama di dalam kereta, kami bertemu dengan 1 pemuda Korea yang bisa berbahasa Inggris dan menceritakan kebingungan kami yang tidak ada nomor kursi. Kemudian pemuda itu translate ke petugas karcis. Untung saja kami tidak 'ditendang' saat ada pemeriksaan karcis, karena ternyata banyak kejadian ga 'ngeh' ini.

Jadi buat yang sudah pesan tiket ITX secara online, jangan lupa untuk ke loket lagi ya, biar dapat nomor kursi dan bisa duduk dengan nyaman selama perjalanan. Atau bisa juga langsung pesan di mesin karcis dari stasiun yang menyediakan jasa ITX, tapi konsekuensinya bisa saja tidak mendapat tempat duduk karena penuh dan tidak dipesan sebelumnya.

Setelah 'drama' perjalanan ITX selesai dan sampai di stasiun Gapyeong, lanjut dengan tour bus. Tiket tour bus seharga KRW 6,000 ini berlaku untuk 3 area tempat wisata seperti Nami Island, Garden The Morning Calm, dan Petite France, jadi kalo ingin ke 3 tempat tersebut, tiketnya jangan sampai hilang supaya bisa naik tour bus ke destinasi berikutnya. Tapi karena kami khawatir kalo 3 tempat ini ga cukup dikunjungi selama seharian, kami prioritaskan ke Nami Island dulu. Sebenarnya juga ada taksi kalo hanya ingin ke Nami Island saja, tapi yang pasti harganya lebih mahal daripada tour busDari halte tour bus tadi kemudian dilanjutkan menuju ke pelabuhan yang akan menyebrang ke Nami Island dengan kapal feri. 

Padahal hari terakhir ini hari Senin, tapi ternyata ramainya luar biasa. Kami sangat menikmati sejuknya udara Nami Island yang lebih dingin daripada di Seoul, karena letaknya dekat dengan pegunungan. Karena cuaca saat kesini masih peralihan menuju autumn, dedaunan pohon-pohon sebagian besar masih berwarna hijau. Tapi ada juga yang sudah merah kekuningan. Disana juga tersedia penyewaan sepeda, tapi kami memilih untuk berjalan kaki sambil foto-foto dan menikmati pemandangan. Kalo bawa pasangan dan lagi honeymoon, aslik, romantis banget tempatnya. Setelah keliling setengahnya dan sudah jam makan siang, kami ke area makanan. Pastinya harga makanan disini sedikit lebih mahal dari kota karena tempat wisata. Akhirnya kami mencoba pancake khas Korea. Hmm ya sekilas mirip bakwan sayur juga sih hihihi.

Nah untuk info secara lengkap tentang Nami Island, bisa cek website Naminara disini.

Karena sudah agak sore dan antri tour bus yang cukup lama, kami tidak melanjutkan ke Garden The Morning Calm dan Petite France. Sebetulnya sih kami juga sampai di Petite France, tapi karena kami lihat cukup penuh dan ya kita pikir jadi ga 'pewe' untuk foto-foto, akhirnya kami kembali ke stasiun Gapyeong untuk kembali ke Seoul. Takutnya juga terlalu malam dan ga tau bagaimana balik ke Seoul. Sisa 3-4 jam sebelum istirahat, kami pun merayakan malam terakhir dengan barbeque dan balik belanja lagi ke Myeongdong sampai toko sudah mau tutup :D














Keseruan yang ga pernah dilupakan. Dengan modal nekat dan niat pengen berpetualang tanpa tour, cewe semua pula! Pengalaman dan hal baru yang banyak saya pelajari disini, malah bikin ketagihan untuk explore ke tempat lainnya. Artinya, challenge accepted. Saya cukup BERANI!

Secara ringkas, kurang lebih itinerary yang kami buat seperti ini :


Sebetulnya di dalam file excel itinerary ini ada detail transportasi dan cost, cuma karena ga muat, jadi ga di show disini semua. Mungkin kalo ada yang perlu itinerary dari hasil berembuk kami bertiga, bisa langsung drop message aja ke susy_1706@yahoo.comfor free :)

Selamat berpetualang!

Credit photo by Me
with Fujifilm X-A2 and Oppo F1 Plus



Xoxo,


Disclaimer :
I am not a traveler blogger. I just shared my trip based on my own experiences, but do not hesitate to ask if any question about my trip, simply put on comments :)

You Might Also Like

0 comments